Laman Islami

Sabtu, 15 Januari 2011

Tata cara Shalat

DOA IFTITAH
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL
HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA
WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW
WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna
Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah,
Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan
Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan
Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII
FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA
HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA
MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang
Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan
Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang
Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII
WAMAHYAAYA WAMAMAATII
LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku,
Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk
Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA
UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan
Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku
Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta
Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA
NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah
Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon
Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA
‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM
WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah
Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya
Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan
Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
R U K U’
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA
BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan
Dengan Memuji-Nya.
I’TIDAL
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima )
Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan
Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US
SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL
‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah
Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan
Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki
Sesudahnya.
SUJUD
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA
BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan
Dengan Memuji-Nya.
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII
WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII
WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah
Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku,
Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki,
Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku
Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-
Ku.
TASYAHUD AWAL
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH
SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat
Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan
Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu,
Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap
Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan
Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa
Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat
Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.
TASYAHUD AKHIR
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH
SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat
Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan
Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu,
Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA
‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap
Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas
Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan
Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa
Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA
AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat
Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad
Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi
Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA
IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan
Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi
Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada
Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan
Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA
IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA
IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan
Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi
Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA
HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL
QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau
Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat
Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah
Hatiku Pada Agama-Mu.
Bacaan Sholat
Fardhu 5 Waktu

Niat shalat fardhu

1.Niat shalat subuh
Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati
adaa-an (ma'muuman/imaaman) lillahi ta'aalaa
2.Niat shalat zhuhur
Ushalli fardhazh zhuhri arba'a rakaatim mustaqbilal
qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa
3.Niat shalat ashar
Ushalli fardhal 'ashri arba'a rakaatim mustaqbilal
qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'aalaa
4.Niat shalat magrib
Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatim
mustaqbilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman)
lillaahi ta'aalaa
5.Niat shalat ìsya
Ushalli fardhal isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilal
qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lillahi ta'aalaa.

Tata cara berwudhu

Wudhu adalah mensucikan diri dari segala hadast
kecil sesuai dengan aturan syariat islam. Niat
Wudhu : NAWAITUL WUDHUU-A LIROF'IL
HADATSIL ASGHORI FARDHOL LILLAHI
TA'AALAA. Artinya : Saya niat berwudhu untuk
menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta'ala.
Yang dapat membatalkan wudhu anda : a.
mengeluarkan suatu zat dari qubul (kemaluan)
dan dubur ( anus). Misalnya buang air kecil, air
besar, buang angin/kentut dan lain sebagainya. b.
kehilangan kesadaran baik karena pingsan, ayan,
kesurupan, gila, mabuk, dan lain-lain. c.
Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan
muhrimnya tanpa tutup. d. tidur dengan
nyenyak, kecuali tidur mikro (micro sleep) sambil
duduk tanpa berubah kedudukan. Cara
Berwudhu : a. membaca bismillah b. membasuh
tangan c. niat wudhu d. berkumur dan
membesihkan gigi (3 x) e. membasuh seluruh
muka/ wajah sampai rata (sela-sea janggut bila
ada) (3 x) f. membasuh tangan hinnga siku
merata (3 x yang kanan dulu) g. membasuh
rambut bagian depan hingga rata (3 x) h.
membasuh daun telinga/kuping hinnga merata (3
x sebelah kanan dulu) i. membasuh kaki hingga
mata kaki sampai rata (3 x kanan dahulu) j.
membaca doa setelah wudhu

Sabtu, 08 Januari 2011

Kepercayaan

Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada
dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar
Rasulullah" - yang berarti "Tiada Tuhan selain
Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun
bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti
ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim
atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari
kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan
al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman
Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap
bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan
dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber
fundamental Islam.[10] Mereka tidak menganggap
Muhammad sebagai pengasas agama baru,
melainkan sebagai pembaharu dari keimanan
monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi
lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel
mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam).
Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi
dan Kristen telah membelokkan wahyu yang
Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan
mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi
palsu, ataupun kedua-duanya.[11]
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab
suci dan pedoman hidup mereka yang
disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna
dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah
[2]:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga
keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam
suatu ayat.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-
Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk
mengimani kitab suci dan firman-Nya yang
diturunkan sebelum al-Qur'an ( Zabur, Taurat, Injil
dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi
dan rasul terdahulu adalah benar adanya.[12]
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an,
seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami
perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat
di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-
Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang
benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-
kitab sebelumnya.
Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang
dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah
sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan
demikian tentu saja Ibrahim juga menganut
ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka
menjadikannya seorang muslim.[13][14]
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama
Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang
mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-
Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering
disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah
satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan
Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7
yang mengikut pada ketidaksetujuan atas
kepemimpinan politik dan keagamaan dari
komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama
pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di
sebagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar
juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di
Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian
besar komunitas imigran Muslim di bagian lain
dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim
tinggal di negara-negara Arab,[15] 30% di
subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara
Muslim terbesar berdasar populasi.[16]

Aspek kebahasaan

Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang
berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari
tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud
"untuk menerima, menyerah atau tunduk."
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari
dan penundukan kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan
menghindari politheisme. Perkataan ini
memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an.
Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai
kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam..."[7] Ayat lain
menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini
telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[8]
Namun masih ada yang lain yang
menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan
kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan
pengesahan keimanan.[9]
Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar
kata yang sama dengan kata salām yang berarti
“damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk
agama Islam) juga berhubungan dengan kata
Islām , kata tersebut berarti “orang yang berserah
diri kepada Allah" dalam bahasa Indonesia.